:)


Kamis, 25 April 2013

Udang VS Es Jeruk




Mungkin teman - teman berpikir, makanan yang sehari - hari kita konsumsi tidak akan menyebabkan penyakit bahkan sampai pada fase kematian. Apalagi lauk pauk dan minuman yang kita minum itu berasal dari ALAM yang biasa kita sebut dengan istilah alamiah. Namun, ternyata pernyataan tersebut disanggah oleh para korban keracunan akibat makanan dan minuman tersebut. Awalnya saya melihat artikel tentang udang dan vitamin C (Vitacimin), karena rasa keingintahuan (KEPO yang terlalu tinggi), jadinya saya search di google tentang ini. Didapatkanlah di salah satu blog kakak kelas saya waktu SMA, yang juga kuliah di jurusan ilmu kesehatan masyarakat sama seperti saya. Karena menarik dan mengandung makna yang tinggi serta penelitian dan penjelasannya lengkap plus akurat, jadinya saya copas deh. Hehehe :-)
Dari blog tersebut saya menyimak bahwa :


Hewan-hewan laut memang diketahui dapat mencerna arsen di air laut sehingga kita dapat mendeteksi arsen sejumlah maksimal 200 ug dalam setiap gram hewan. Namun, yang kita peroleh bukan arsen pentoksida yang bersifat anorganik. Arsen yang terdapat dalam tubuh hewan laut ini merupakan senyawa arsen organik, yaitu arsen yang telah berikatan dengan karbon dan hidrogen, bernama arsenobetain yang tidak bersifat toksik. Di dalam tubuh manusia, arsenobetain ini akan dikeluarkan melalui urine dalam bentuk utuh, sama sekali tidak tercerna, dan tidak berbahaya. Namun bisa saja kah arsenobetain bereaksi dengan vitamin C membentuk arsen trioksida? Tidak. Arsen trioksida  hanya dapat dihasilkan dari pembakaran unsur arsen (As) atau sebagai hasil samping pada peleburan logam seperti tembaga, perak, dan emas. Arsen trioksida umumnya digunakan dalam pengawetan kayu dan pembuatan kaca. Tapi, senyawa ini
memang benar berbahaya. Jika kita memberikannya pada hewan percobaan, 50% tikus akan kehilangan nyawa pada pemberian 15,1 mg/kg atau sekitar 3,02 mg untuk tikus berbobot 200
gram. Jika jumlah ini dikonversikan ke manusia, dengan pemberian 16,91 mg saja 50% penduduk bumi punah sudah. Zaman dahulu kala, arsen trioksida memang menjadi racun favorit. Bahkan mitos mengatakan, Napoleon Bonaparte tewas akibat diracuni anggur arsenik dalam pengasingannya di pulau St. Helena. Tapi, lain halnya di abad 21. Arsen trioksida dalam jumlah yang lebih kecil (0,15 mg/kg berat badan) telah diketahui dapat mengobati leukemia promyelositik akut (acute promyelocytic leukaemia, APL). Hebat ya?Kemudian apa kabarnya arsen pentoksida? Apakah senyawa itu benar-benar ada? Ada. Senyawa ini dapat dihasilkan dari oksidasi lanjutan arsen trioksida. Senyawa ini berada dalam kategori toksik yang sama dengan arsen trioksida. Arsen pentoksida juga bisa kembali menjadi arsen trioksida dengan menggunakan konduktor, dan Vit C mmg konduktor tapi untungnya ia tidak cukup kuat mengembalikan arsen pentoksida menjadi senyawa pembunuh..”.
(Yayak Yatmaka, itb77@baktiganesha.or.id)

0 komentar:

Posting Komentar

:-)

:-)
 
Copyright (c) 2010 Take a Part and Powered by Blogger.