:)


Minggu, 30 Agustus 2015

Kolaborasi ilmu aplikatif dengan Persatuan pantang menyerah dalam menciptakan power suatu bangsa (Essay by Dataprint)

TEMA :
Sikap Untuk Meningkatkan SDM Indonesia Agar Sejajar dengan Negara Maju


Republik Indonesia disingkat RI atau dikenal dengan nama Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Terdiri dari 17.500 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan total populasi sebesar 248 juta jiwa di tahun 2014. Tentunya sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia dengan total penduduk lebih dari 100 juta bukanlah suatu hal yang mudah untuk mengembangkan dan memajukan negara tersebut. Begitu banyak tantangan dan permasalahan yang ada di Negara Indonesia  saat ini, terutama di bidang Sumber Daya Manusia (SDM).


Prioritas pembangunan nasional diletakkan pada bidang ekonomi seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi, khususnya perdagangan bebas di kawasan ASEAN 2003 dan di kawasan Asia-Pasifik 2020 (dikenal dengan sebutan MEA), yang diwarnai dengan persaingan yang ketat untuk menentukan jati diri suatu bangsa di antara bangsa-bangsa maju lainnya di dunia. Dan tentunya, Indonesia tidak mau kalah dalam hal persaingan ini. Namun yang menjadi pertanyaan saat ini, “Sudah sejauh mana dan sudah sesiap apakah Indonesia untuk mempersiapkan ini ?”. Sebagai negara kepulauan terbesar di Dunia tentu Indonesia menjadi Negara sorotan, tanpa kita menoleh di tahun 2020 kelak, saat ini pun setelah degranasi MEA sudah banyak warga asing yang berlomba-lomba untuk menjadi bagian Negara Indonesia. So, How About Indonesian ?
Sebenarnya, kualitas SDM asli Indonesia tidak ketinggalan jauh dibanding Negara lain. Banyak putra putri Indonesia yang berprestasi baik di dalam maupun mancanegara (internasional). Hanya saja dalam hal menuangkan semua kualitas SDM Indonesia, tidak begitu mendukung dari segi fasilitas. Dan SDM Indonesia yang sudah dikategorikan mampu dan kompeten, tidak menularkan kepada yang dibawahnya. Suatu kelebihan SDM Indonesia menurut saya yaitu SDM Indonesia  Bersatu dan pantang menyerah. Hal tersebut terbukti dengan adanya ajaran nenek moyang kita sejak tahun dibawah 1945 hingga Indonesia bisa merdeka.  Hanya saja ketika rasa persatuan dan pantang menyerah tersebut timbul, keterampilan yang menghalangi.
Maka dalam hal mengambil sikap untuk menjadikan SDM Indonesia bernilai jual tinggi dan tidak kalah saing dengan Negara lain yaitu pertama kali yang harus dibenahi yaitu system pendidikan. Dimana menurut pandangan saya selama ini, Indonesia menerapkan pendidikan yang terpacu pada pengulangan materi berupa teori dalam bentuk pertanyaan. Standar lulus atau tidak lulusnya seorang pelajar hanya berpacu pada skor / nilai/ hasil terhadap hasil jawaban si siswa bukan berdasarkan proses. Hal tersebut sangatlah terbalik dengan yang diterapkan di Negara eropa (seperti Jerman, Amerika, dan Negara eropa lainnya), dimana Negara tersebut menerapkan system pendidikan awal yang mengutamakan keterampilan, 90% Praktek dan 10% teori, sehingga sejak awal, SDM Negara eropa sudah terbiasa dan terlatih dalam hal berlatih, mencoba-gagal-mencoba lagi sampai akhirnya ia benar-benar terampil di bidangnya. Sedangkan Indonesia ?  Sejak pengenalan awal (SD), SDM Indonesia selalu dibekali dengan teori-teori dan teori sehingga cenderung SDM Indonesia hanya mampu dan pandai dalam hal menghapal namun tak pandai dalam hal mengembangkan sebuah konsep menjadi sesuatu yang lebih nyata (berupa keterampilan).
Semua itu belum terlambat, Menurut keyakinan para ulama, bahwasanya Indonesia merupakan Negara Sa’ba yang tercantum di Al-Quran dengan dibuktikannya berdasarkan penemuan-penemuan. Tentunya secara agama, Indonesia merupakan Negara islam terbesar dan tentunya dengan usaha, kerja keras dan ikhtiar, Allah sang pencipta pasti selalu memberi jalan dan memudahkannya. Maka solusi yang saya tawarkan terkait permasalahan Indonesia mengenai SDM ini ialah meningkatkan pendidikan keterampilan, memperbanyak dan melengkapi fasilitas untuk mendukung melakukan riset, dan meningkatkan pendidikan berbahasa Internasional dimulai sejak Sekolah Dasar.
            Suatu permasalahan yang cukup signifikan juga ialah, teori yang dibuat oleh pimpinan tertinggi Indonesia sudah sangat amat baik namun dalam hal kenyataannya, teori itu hanya berbekas sebagai lembaran kertas. Kita tidak perlu menyalahkan siapapun, karena seperti yang bilang diawal tadi bahwa SDM Indonesia sudah lama terlatih dalam hal teori sehingga dalam hal pengadaan teori SDM Indonesia sangat berbakat, namun dalam hal action SDM Indonesia masih terkesan kurang. Seperti contoh, Pemerintah Indonesia telah membuat beberapa peraturan dalam hal penyelesaian permasalahan terkait sdm. sehingga untuk meningkatkan kualitas sdm, pemerintah membuat peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 51 tahun 2012 tentang sumber daya manusia di bidang transportasi ; Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Indonesia ; PP RI No 20 tahun 2005 tentang alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan oleh perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan. Beberapa peraturan pemerintah tersebut menyebabkan solusi terhadap penyelesaian masalah SDM di Indonesia mulai dari perencanaan, penyiapan fasilitas pendidikan, dan lain sebagainya. Namun sampai saat ini juga masih banyak SDM Indonesia yang pengangguran. Sehingga harapannya, apa yang telah dibuat pemerintah berdasarkan peraturan tersebut, dapat terlaksana dengan baik. Sudah saatnya kita mengubah system pendidikan yang teoritis menjadi aplikatif untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara maju, Negara percontohan dunia yang berazaskan nilai-nilai agama.

Referensi :

 

2 komentar:

Fauzi UNIB mengatakan...

bagus....

Desca Olympia Citra mengatakan...

terima kasih

Posting Komentar

:-)

:-)
 
Copyright (c) 2010 Take a Part and Powered by Blogger.