Hai reader, kini DataPrint kembali menebarkan sayap kesuksesannya untuk berbagi kebahagiaan kepada kita semua. ialah dengan cara mengadakan beasiswa.
Kali ini, tema essay yang diemban ialah "Karakteristik Pemimpin yang Dibutuhkan Bangsa Indonesia".
Check it out guys, Essay ku :-)
Doain ya agar aku bisa dapat beasiswa dari DataPrint sebesar 1 juta Rupiah. amin
(Karakteristik Pemimpin yang Dibutukan Bangsa Indonesia)
Kali ini, tema essay yang diemban ialah "Karakteristik Pemimpin yang Dibutuhkan Bangsa Indonesia".
Check it out guys, Essay ku :-)
Doain ya agar aku bisa dapat beasiswa dari DataPrint sebesar 1 juta Rupiah. amin
(Karakteristik Pemimpin yang Dibutukan Bangsa Indonesia)
Di era globalisasi ini banyak bermunculan usaha baru
dengan berbagai jenis usaha. Jika dilihat dari kondisi Indonesia saat ini yang telah
memasuki usia ke-69 tahun. Dimana usia tersebut bukanlah lagi usia produktif
yang serba bisa dilakukan oleh negara. Tentunya di usia yang beranjak usia tua
tersebut sudah seharusnya memikirkan bagaimana membuat masyarakat mandiri tanpa
harus ketergantungan dengan negara. Syukur alhamdulillah, semakin hari masyarakat
masa kini sudah mulai memikirkan bagaimana mendapatkan penghasilan tanpa
menjadi karyawan, salah satunya ialah dengan cara berwirausaha. Diibaratkan jika
dalam satu keluarga memiliki satu jenis usaha, maka keluarga tersebut dapat memperkerjakan
pegawai minimal dua orang. Dapat dibayangkan jika Indonesia yang notabene
memiliki “237.641.326 penduduk dimana
perbandingan antara laki-laki dan perempuan sebanyak 1000 : 986”,(sumber :
statitik.ptktt.net) jika masing-masing keluarga besar memiliki jenis usaha yang
berbeda, maka berapa banyak pegawai yang dapat diperkejakan. Itu artinya,
Indonesia tidak akan mengalami pengangguran yang cukup pesat.
Pada umumnya pekerja yang tidak professional tidak
memiliki semangat kerja yang tinggi, meeka tidak merasa nyaman dengan pekerjaan
atau tugas yang diembannya. Orientasi kerja mereka bersifat sempit, mengarah
kepada diri sendiri, bukan tertuju pada proses dan sasaran kerja. Berbagai kondisi
tersebut pada gilirannya mengakibatkan tidak tercapainya apa yang disebut “Kepuasan
kerja yang otentik”, sehingga kepuasan kerja yang terlihat hanyalah kepuasan
kerja yang bersifat semu.
Berangkat
dari kenyataan tersebut diatas maka pengelolaan sumber daya manusa dalam
instansi kepemerintahan merupakan suatu keharusan dan tidak bisa ditawar-tawar
lagi, mengingat pesan sumber daya manusia saat ini telah mengalami pergeseran
yang sangat signifikan. “Sumber daya mausia
dipandang semakin besar peranannya bagi kesuksesan suatu organisasi, dimana
pengelolaan sumber daya manusia bukan lagi merupakan suatu pilihan, melainkan
sudah menjadi keharusan”,(Schuler,1997).
Semakin
banyak usaha yang dimiliki oleh masing-masing masyarakat Indonesia, maka semakin
sulit controlling serta semakin sulit
kebijakan yang mesti diambil oleh pemerintah. Maka yang dibutukan Indonesia
saat ini ialah sosok pemimpin yang memiliki jiwa KEPEMIMPINAN. Dimana kepemimpin
merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin organisasi.
Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh skill nya mempengaruhi dan
mengarahkan para anggotanya. Anggota yang dimaksud jika dilihat dari kondisi
Indonesia saat ini ialah para masyarakat umum dan para entrepreuner yang diluar
pengawasan negara. Menurut A.M. Kadarman,Sj dan Jusuf Udaya, “kepemimpinan didefinisikan sebagai seni
atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau
berusaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok”
(Kadarman,et.all,1992:110). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
ujung tombaknya pemimpin ialah kepemimpinan.
Jika
dilihat kondisi Indonesia saat ini, maka konteks mempengaruhi yang dimaksud
ialah bagaimana pemerintah / pemimpin tersebut dapat mengarahkan masyarakatnya
agar dapat tunduk terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam hal
usaha. Dimana kita ketahui bahwasanya usaha-usaha perseorangan yang ada di
Indonesia saat ini merupakan usaha milik swasta yang jarang sekali tersentuh
oleh tangannya pemerintah. Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, maka menurut
saya seorang pemimpin diharapkan memiliki karakteristik pertama, otoritatif dan
benevolem yaitu menentukan perintah tapi memberikan kebebesan pada masyarakat
untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. Yang kedua,
memiliki karakteristik konsultif ialah memberdayakan jajaran dibawahnya
khususnya mahasiswa dalam membuat keputusan. Ketiga, memiliki jiwa TEGAS namun
tidak kasar sehingga dapat disegani oleh berbagai kalangan baik dari kalangan
masyarakat internal maupun bangsa lain sehingga Indonesia dapat disegani oleh
negara lain dan tidak mudah dikuasai oleh bangsa lain. Karakteristik yang
terakhir menurut saya ialah bersifat objective dimana pemimpin harus memandang
masyarakat dari berbagai sudut bukan hanya dipandang dari satu sisi atau satu
bulu. Untuk dapat mewujudkan itu semua, pemimpin yang dibutuhkan oleh Indonesia
saat ini harus memiliki komitment yang tinggi terhadap jabatannya dan terhadap
bawahannya (pegawai maupun masyarakat) agar dapat meningkatkan kerja yang ada
pada lingkungan masyarakat yang sudah ada. Selain itu juga sosok pemimpin yang
diharapkan harus dapat memberikan motivasi kepada masyarakat agar pemimpin
tersebut dapat menjadi tauladan yang baik bagi masyarakatnya. Karena baik
buruknya kualitas sebuah negara ditentukan oleh pemimpinnya.
0 komentar:
Posting Komentar